Minggu, 06 April 2014

HABIB LUTHFI: JANGAN KECEWAKAN SAYA



Dalam sebuah kesempatan Maulid Nabi di Kota Pekalongan Maulana Habib Luthfi bin Yahya pernah menyampaikan tentang kebanggan beliau kepada generasi muda yang cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut kutipan yang disampaikan Habib Luthfi:

Saya kagum hampir 80% yang membanjiri jamaah maulid nabi adalah kaum muda yang tidak mengenal istilah mundur dan bosan. Dengan bangkitnya kembali generasi muda saya yakin akan lebih mengokohkan keutuhan NKRI karena saya melihat sifat tanggung jawab sudah mulai nampak dikalangan anak muda. Hal ini membuat hati saya besar untuk mempertahankan negara kita Indonesia.

Anak-anakku, saya tidak menjual akhirat, saya hanya berdoa kepada Allah SWT sebab akhirat itu tanggungan Nabi Muhammad SAW, yang memiliki syafaat mutlak adalah Nabi Muhammad SAW, kita ini hanya kepanjangan tangan membukakan pintu syafaat Rasulullah SAW. Dalam berdoa saya jaiz minta kepada Allah, dengan catatan benar.

Kalian ini saya mohonkan kepada Allah supaya dijadikan anakku dunia akhirat.
Kelak kalau saya diberikan izin oleh Allah SWT kowe neng mburiku kabeh, aku tak jogo lawang suwargo, kowe mlebu suwargo disek ora opo-opo.
(Kalau admin terjemahkan: kalian dibelakang saya semua, saya akan jaga pintu surga, kalian masuk surga terlebih dahulu saya tidak apa-apa).

Karena anda adalah pelopor- pelopor agama, pelopor-pelopor pecinta Rasulullah SAW, pelopor-pelopor pecinta NKRI maka dari itu saya minta sama allah SWT:

Ya Allah Gusti anak-anak yang ada disini kulo dadosaken anak kulo dunyo akhirat.

Ini kebanggaan saya kepada kalian. Maka dari itu tolong jangan kecewakan saya. Tunjukkan bahwa anda ini putra-putri ruhaniyah Habib Luthfi. Tunjukkan anda yang memiliki jati diri dan harga diri sebagai umat islam, sebagai ahlisunnah wal jamaah dan sebagai bangsa Indonesia.


Semoga sebagai murid kita jangan sampai mengecewakan Guru dan orang tua kita. 

IrfanHaris Nawawi, Semarang, 6 April 2014. 

Kamis, 20 Maret 2014

NABI SAW. SELALU ADA UNTUK NU (NAHDLATUL ULAMA)

Maulana al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya pada Harlah NU di Kota Pekalongan pernah menyampaikan perihal pentingnya warga Indonesia memiliki wadah Nahdlatul Ulama, wadah bagi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Berikut adalah kutipannya:

Menjelang berdirinya NU beberapa ulama besar kumpul di Masjidil Haram, ini sudah tidak tertulis dan harus dicari lagi narasumber-narasumbernya, beliau-beliau menyimpulkan sudah sangat mendesak berdirinya wadah bagi tumbuh kembang dan terjaganya ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.  Akhirnya diistikharahilah oleh para ulama Haramain. Lalu mengutus Kiai Hasyim Asy’ari untuk pulang ke Indonesia agar menemui dua orang di Indonesia. Kalau dua orang ini meng-iya-kan jalan terus, kalau tidak jangan diteruskan. Dua orang tersebut adalah al-Habib Hasyim bin Umar bin Thoha bin Yahya Pekalongan dan Syaikhuna Mbah Kiai Kholil Bangkalan Madura.

Oleh sebab itu, tidak heran jika Mukatamar NU yang ke-5 dilaksanakan di Pekalongan tahun 1930 M, untuk menghormati Habib Hasyim yang wafat pada itu. Itu suatu penghormatan yang luar biasa. Tidak heran kalau di Pekalongan sampai dua kali menjadi tuan rumah Muktamar Thariqah. Tidak heran karena sudah dari sananya. Kok tahu ini semua sumbernya dari mana? Dari seorang yang shaleh, Kiai Irfan.

Suatu ketika saya duduk-duduk dengan Kiai Irfan, Kiai Abdul Fattah dan Kiai Abdul Hadi. Kiai Irfan bertanya pada saya: “Kamu ini siapanya Habib Hasyim?”

Yang menjawab pertanyaan itu adalah Kiai Abdul Fattah dan Kiai Abdul Hadi: “Ini cucunya Habib Hasyim, Yai.”

Akhirnya saya diberi wasiat, katanya: “Mumpung saya masih hidup, tolong catat sejarah ini. Mbah Kiai Hasyim Asy’ari datang ke tempatnya Mbah Kiai Yasin. Kiai Sanusi ikut serta pada waktu itu. Di situ diiringi oleh Kiai Asnawi Kudus, terus diantar datang ke Pekalongan. Lalu bersama Kiai Irfan datang ke kediamannya Habib Hasyim. Begitu KH. Hasyim Asy’ari duduk, Habib Hasyim langsung berkata: “Kyai Hasyim Asy’ari, silakan laksanakan niatmu kalau mau membentuk wadah Ahlussunnah wal Jama’ah. Saya rela, tapi tolong saya jangan ditulis.” Begitu wasiat Habib Hasyim.

Kiai Hasyim Asy’ari pun merasa lega dan puas. Kemudin Kiai Hasyim Asy’ari menuju ke tempatnya Mbah Kiai Kholil Bangkalan. Mbah Kyai Kholil bilang sama Kyai Hasyim Asyari: “Laksanakan apa niatmu. Saya ridha seperti ridhanya Habib Hasyim. Tapi saya juga minta tolong, nama saya jangan ditulis.”

Lantas Kiai Hasyim Asy’ari bertanya: “Bagaimana Kiai, kok tidak mau ditulis semua?”

Mbah Kiai Kholil pun menjawab: “Kalau mau tulis silakan, tapi sedikit saja.”

Itu tawadhu’nya Mbah Kiai Ahmad Kholil Bangkalan. Dan ternyata sejarah tersebut juga dicatat oleh Gus Dur,” pungkas Kiai Irfan.

Inilah sedikit perjalanan Nahdlatul Ulama. Inilah perjuangan pendiri Nahdlatul Ulama. Para pendirinya merupakan tokoh-tokoh ulama yang luar biasa. Makanya hal-hal yang demikian itu tolong ditulis, biar anak-anak kita itu tidak terpengaruh oleh yang tidak-tidak. Sebab mereka tidak mengetahui sejarah. Anak-anak kita saat ini banyak yang tidak tahu, apa sih NU itu? Apa sih Ahlussunnah itu? Lha ini permasalahan kita. Upaya pengenalan itu yang paling mudah dilakukan dengan memasang foto-foto para pendiri NU, khususnya foto Hadhratus Syaikh Kiai Hasyim Asy’ari.

Di kesempatan lain bersumber dari saudara Hijrah Yanuar Iskhaq, bahwa Kiai Ahmad Syafiq Pekalongan, seminggu sebelum Maulid Akbar berlangsung, sekitar jam 1 dinihari pernah didawuhi Abah Habib Luthfi bin Yahya: “Gus, aku iki hampir 70 tahun, wis pingin liren, pengin mulang ning pondok, ndandani sholat sing iseh okeh salahe ning masyarakat. Tetapi mben wengi kok Kanjeng Nabi Saw. hadir nepuk-nepuk pundakku serto dawuh: “Bib, tolong urusi NU, urusi NU.”

Saya terjemahkan begini: Gus, saya sudah hampir 70 tahun, sudah ingin istirahat, ingin mengajar di pesantren, memperbaiki shalat yang masih banyak salahnya di masyarakat. Tetapi setiap malam Nabi Muhammad Saw. selalu hadir seraya menepuk-nepuk pundakku dan berkata: “Bib, tolong urusi NU, urusi NU.”




Sya’roni As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 21 Maret 2014

Rabu, 19 Maret 2014

Maulid Waria ABG Kanzus Shalawat Semarang (Oleh Irfan Haris Nawawi)

Maulid nabi dengan membaca Simthut Duror dan menghadirkan kyai sebagai penceramah barang kali sudah menjadi hal yang lumrah dalam setiap kegiatan maulid nabi di Indonesia. Namun apa jadinya kalau maulid nabi dihadiri dan dihibur oleh kaum Waria? barang kali ini satu-satunya di Indonesia bahkan dunia yang menghadirkan empat waria untuk menampilkan kebolehannya seperti bernyanyi, melawak dan menari. 
"Perkenalkan nama malam saya Silvi nama siang saya Slamet" kata Waria itu yang disambut dengan tawa pengunjung. Setelah berkenalan dengan pengunjung, Silvi menunjukkan kebolehannya benyanyi "Oplosan" yang dipopulerkan oleh Soimah. 

Rangkaian Maulid Nabi yang diprakarsai oleh H. Sunarto ini juga dimeriahkan dengan Tari Sufi, yaitu tarian dari timur tengah dengan memutarkan anggota badan selama lagu/ shalawat dinyanyikan. "Setiap tahun kami mengadakan maulid nabi lain dari pada yang lain, pernah kami menghadirkan barongsai, pawai panjang jimat dan lain-lain" ujar H. Sunarto. 

Kata ABG merupakan singkatan dari Angudi Barokahing Gusti yang merupakan jamiyah sholawat yang berlokasi di Jangli, Kelurahan Ngresep, Banyumanik, Kota Semarang cabang dari ABG Kudus, sedangkan ABG Kudus sendiri adalah cabang dari Kanzus Shalawat Pekalongan pimpinan Rais 'Am Ahlit Tharikah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah Indonesia Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya.

Selesai pembacaan maulid oleh para Habaib dilanjutkan dengan tausyiyah oleh Maulana Habib Luthfi. Beliau menekankan pentingnya rasa nasionalisme dengan mengokohkan semangat cinta tanah air. "Jangan beri kesempatan seujung rambutpun pihak-pihak yang akan merongrong NKRI" kata Beliau dengan penuh semangat.


ditulis oleh: Irfan Haris Nawawi
mas_irfanharis@yahoo.com

Maulid Akbar Kanzus Shalawat Habib Luthfi 2014

Ribuan jamaah hadir dari berbagai penjuru Nusantara memadati Jl. Dr. Wahidin, lokasi Kanzus Shalawat tempat perayaan Maulid Akbar diselenggarakan. Dari dini hari para jamaah sudah mulai menduduki lokasi, agar bisa duduk lebih dekat ke panggung acara. Jamaah yang baru datang ke lokasi terlambat dipastikan akan mendapatkan tempat yang cukup jauh dari lokasi. Setiap gang di dekat lokasi penuh dengan kerumunan jamaah yang duduk khusu’.

Meskipun di beberapa daerah terkena bencana banjir,bahkan di beberapa titik di Kota dan Kabupaten terkena banjir, tapi tak menyurutkan jamaah untuk hadir di Maulid Nabi. Alhamdulilah, meskipun di beberapa kecamatan terdekat diguyur hujan, lokasi Maulid Habib Lutfi bin yahya terang. Padahal selama beberapa minggu sampai -1 puncak acara kediaman Habib Lutfi yang menjadi salah satu tempat acara diguyur hujan. Praktis, kondisi ini membuat jalannya acara dan kerja kepanitiaan, pasmpamres dan protokoler istana bisa bekerja dengan sinergis tanpa kendala.

Sedianya sebelum acara Presiden beserta Ibu Negara akan transit dikediaman Habib Lutfi bin Yahya. Para pejabat Negara seperti Menteri Agama; Surya Darma Ali, menteri PDT Helmy Faishal Zaini, Gubernur Jawa Tengah; Ganjar Pranowo dan pejabat pusat maupun daerah sudah Nampak berdatangan sejak pagi.

Dalam tausyiahnya, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengajak seluruh jamaah berjanji untuk terus setia mengabdi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Demi Allah, saya bangsa Indonesia akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan akan menepis segala sesuatu yang akan menggoyahkan kekuatan NKRI,” ujar Habib Muhammad Luthfi.